Sekedar Bisa Membaca atau Paham Membaca?

Saat mengetahui anaknya bisa membaca sebuah kata atau kalimat, orangtua pasti beranggapan bahwa anaknya sudah bisa membaca. Stempel anak cerdas pun tersemat!  Orangtua tidak pernah berusaha untuk mengetahui lebih jauh, apakah anaknya sekedar bisa membaca atau benar-benar memahami yang dibacanya.  Yuk, kita cari tahu!

www.google.co.id

Setiap orangtua pasti akan bangga saat anaknya sudah bisa membaca di usia dini.  Tidak ada yang salah sih dengan rasa bangga itu, karena merupakan bekal positif bagi pendidikan anak di jenjang selanjutnya.  Namun, keluhan guru SD maupun orangtua yang menemui kondisi bahwa murid atau anaknya tidak mampu mengerjakan soal cerita tentu saja tidak boleh dianggap remeh. Hal tersebut jika dianalisa lebih dalam, maka akan sampai pada sebuah kesimpulan, bahwa anak tidak memahami apa yang dibacanya!

Anak sekedar bisa membaca atau paham membaca merupakan dua hal yang bertolak belakang.  Mengapa begitu?  Berikut ini beberapa hal yang membedakan keduanya.
Anak sekedar bisa membaca
Membaca bagi anak adalah kegiatan membunyikan huruf tanpa memahami apa makna kata yang dibacanya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?  Karena media yang digunakan dalam proses belajar membaca pada anak hanya berupa teks atau huruf.  Anak hanya bisa membaca kata-kata yang ada di media tersebut, namun tidak menjamin bahwa anak memahami makna dari kata yang dibacanya.
Anak paham membaca
Membaca bagi anak adalah serangkaian proses yang berbentuk latihan secara kontinyu dengan tujuan untuk mematangkan logika berpikirnya.  Proses yang berulang dan berkesinambungan membuat anak memahami betul makna kata yang ia baca.  Bagaimana hal ini bisa terjadi? Karena media yang digunakan dalam proses belajar membaca pada anak sangatlah bervariasi.  Misalnya bukan saja sekedar rangkaian huruf atau kata, namun bisa berupa gabungan gambar dengan teks, proses pembelajaran yang menyenangkan dan tentu saja guru dengan daya kreativitas yang tinggi.

Bagaimana mengetahui anak sekedar bisa membaca atau paham membaca? 
Berikut ini beberapa tips sederhana :
1. Memberinya papan kata
Papan kata merupakan media pembelajaran membaca yang jamak digunakan.  Saat ingin sampai sejauh mana anak memahami apa yang dibacanya, berilah ia papan kata yang berisi beberapa kata sederhana misal, “BIBI BELI IKAN”.
* Anak sekedar bisa membaca :
Membaca papan kata itu lalu memberikannya kembali ke orangtua atau guru
* Anak paham membaca :
Membaca papan kata itu lalu melanjutkannya dengan bonus kecil untuk orangtua atau gurunya.  Bonus tersebut bisa dengan ia melanjutkan kata BIBI BELI IKAN menjadi BIBI BELI IKAN MAS dan KAKAP di PASAR

2.Memberinya buku mewarnai
Gambar-gambar di buku mewarnai untuk anak tentu sangatlah menarik.  Hal itu dimaksudkan untuk menstimulus reaksi dan kreativitas anak.  Buku mewarnai juga bisa menjadi media pendeteksi apakah anak sekedar bisa membaca atau paham membaca.
* Anak sekedar bisa membaca :
Anak lebih fokus ke gambar yang diwarnai.  Ia akan berusaha untuk mengisi gambar yang masih berwarna putih menjadi berwarna.  Anak hanya sekedar mewarnai.
* Anak paham membaca :
Selain fokus ke gambar yang diwarnai, anak akan memberikan reaksi yang “berlebih” selama proses mewarnai.  Bisa jadi anak akan berceloteh tanpa henti tentang gambar yang ia warnai.  Misal ia mewarnai ambulance, maka mungkin ia akan bercerita bahwa mobil ambulance itu untuk membawa orang sakit atau menirukan sirene dari mobil ambulance.

3.Memberinya buku cerita
Buku cerita untuk anak kaya akan warna dan gambar-gambar yang menarik tentunya, selain isi cerita yang sederhana namun sarat hikmah. 
* Anak sekedar bisa membaca :
Anak akan membaca buku tanpa ekspresi.  Saat lembaran terakhir selesai dibacanya, ia akan beralih ke kegiatannya yang lain.  Saat ditanya apa yang dibacanya, anak akan menyebutkan judul bukunya tanpa berusaha menjelaskan apa isi dari buku tersebut.
* Anak paham membaca :
Anak akan membaca buku cerita dengan sangat antusias dan penuh ekspresi.  Saat lembaran terakhir selesai dibacanya, ia akan mendadak jadi pendongeng.  Saat ditanya apa yang dibacanya, anak akan menjelaskan dengan detil isi dari buku tersebut. Anak akan berusaha membuat pendengarnya merasakan keajaiban-keajaiban apa saja yang terdapat di dalam buku yang ia baca.

Periode golden age adalah masa terbaik sekaligus masa kritis bagi anak untuk pembentukan kemampuan logikanya di masa depan.  Mengenali kemampuan membaca anak akan membuat kita mengetahui apakah anak sekedar bisa membaca atau paham membaca.  Yuk, jadi orangtua yang bijak serta cerdas dalam berpikir dan bertindak!

1 comment:

  1. Dulu saat TK, blum kenal satu pun huruf. yang kuingat hanya bermain, bernyanyi, menggambar. baru masuk kelas 1 SD baru kenal dengan huruf dan angka. pertma kali aq bisa menulis dan membaca saat membuat kata K-A-T-AK...hehehe...spontan ae bisa...selanjute...semua kata kubaca...hehehe..sampai banyak bertanya apa itu ke ortu...cerigis jadine

    ReplyDelete