33 Tahun JNE : Gass Terus Semangat Kreativitasnya!


Paket!!!

Teriakan itu mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Teriakannya lebih sering terdengar saat menjelang Hari Raya dengan dalih kebutuhan sedang banyak, meski terkadang, itu seolah hanya memberi makan pada ego diri alias kalap saat isi rekening agak gendut.

Berbicara tentang paket, tentu tidak bisa lepas dengan yang namanya JNE.  Perusahaan ekspedisi sejuta umat ini ternyata sudah menemani perjalanan bangsa ini selama 33 tahun.  

Di tengah ramainya perusahaan ekspedisi sejenis, serta banyaknya pendatang baru, JNE tetap bertahan dan menjadi salah satu pemain utama di industri logistik Indonesia. JNE terus berbenah, berproses dan tancap gass terus semangat kreativitasnya dengan inovasi-inovasi keren tanpa batas.

Kim Jong Un berkata, “Tidak ada hari ini tanpa kemarin atau besok tanpa hari ini."

Ini menjadi gambaran bahwa JNE tidak mendadak besar seperti sekarang. Setiap perjuangan tentu membutuhkan proses yang berdarah-darah. Seperti apakah metamorfosa JNE?

Kilas Balik JNE

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau biasa dikenal sebagai JNE memulai prosesnya pada tanggal 26 November 1990.  Awalnya JNE fokus pada penanganan import barang dan dokumen dari luar negeri ke Indonesia. Namun JNE tidak mau berpuas diri.

Mengusung visi “Menjadi Perusahaan Logistik Terdepan di Negeri Sendiri yang Berdaya Saing Global” membuat JNE terus berbenah dan di tahun 1994 JNE mulai merintis pengiriman domestik.

Inovasi Keren Pertama

JNE tidak mau membuang-buang waktu.  Pada tahun 1995, JNE membuat gebrakan dengan meluncurkan sistem drop point atau agen pengiriman yang disebut dengan “Takuhaibin”.

Ide cerdasnya?  JNE memanfaatkan momen boomingnya wartel pada saat itu dan menggandengnya menjadi Takuhaibin. 

Tidak ada yang menyangka, Takuhabin menjadi cikal bakal Agen JNE yang lebih dari 8000 titik di Indonesia sekarang.

Inovasi di Era Digital

Memasuki tahun 2000, JNE semakin tancap gass.  

Penggantian logo sekaligus membranding diri menjadi “JNE EXPRESS” merupakan keputusan yang tepat.  Terlebih lagi momentumnya juga pas, karena di paruh kedua dekade ini, trend belanja online mulai menggeliat. 

Reputasi JNE semakin mencuat dan menjadi favorit pilihan pelaku bisnis online dengan jam operasional layanannya yang 24 jam. Keberadaan agen-agennya juga mudah ditemukan. 

JNE sadar betul, bahwa untuk menjadi pemenang, dia harus terus berinovasi. Di tahun 2013, JNE fokus memperbesar kapasitas dan teknologi infrastrukturnya.  Hal ini sebagai antisipasi trend transaksi belanja daring dan gaya hidup digital yang semakin pesat.

Inovasi My JNE, Solusi dalam satu genggaman

Tahun 2014, JNE semakin unjuk gigi di era digital dengan peluncuran aplikasi My JNE. Ini bukan sembarang aplikasi berbasis android. 

MY JNE bisa digunakan untuk mengecek tarif kiriman, lacak posisi paket, mencari lokasi konter terdekat dan jadi media transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Benar-benar menjadi solusi dalam satu genggaman.

Inovasi E-fullfillment support UMKM secara Digital

JNE sadar bahwa salah satu kunci sukses adalah kolaborasi.  Hal ini yang menjadi dasar pertimbangan mereka saat meluncurkan inovasi E-fullfillment pada tahun 2017 di beberapa cabang.

Intinya, dengan E-fullfillment, JNE support para pelaku UMKM untuk fokus mengembangkan produk dan marketingnya secara digital, sedangkan JNE sebagai solusi logistik terpadu bagi UMKM.

Sebuah simbosis mutualisme, kan?

Mega Hub Pusat Sortir Otomatis Berskala Besar

Tahun 2020, tercatat dalam sejarah sebagai tahun yang kurang baik bagi dunia bisnis. Di tengah pandemi yang membuat ruang gerak terbatas, JNE malah merintis pembangunan Mega Hub di Bandara Mas, Cengkareng, Tangerang. Pusat sortir otomatis ini diperkirakan dapat memproses 1 juta paket dalam sehari.

Roket Indonesia Kirim Paket Cepat

Sejak awal didirikan, JNE memang selalu berinovasi secara cepat dan tepat.

Di tahun 2022, JNE merilis Roket Indonesia yaitu layanan kurir instan berbasis aplikasi yang mengklaim estimasi pengantaran sampai dalam waktu 1 jam!

Layanan ini sudah bisa dimanfaatkan di 54 kota atau cabang JNE.

Nilai-nilai Moril Perusahaan

Inovasi JNE memang tidak diragukan lagi, selalu keren dan paten. Di balik itu semua ada nilai-nilai moril perusahaan yang selalu berusaha dijaga oleh JNE yaitu jujur, disiplin, tanggungjawab dan visioner.

Penghargaan atas Kreativitas

Semangat dan kreativitas JNE memang tidak kaleng-kaleng. Positif vibesnya sangat berdampak pada pelanggan, sehingga sudah sepatutnya mendapat penghargaan.

Berikut beberapa penghargaan yang sudah diperoleh:

1. Indonesia WOW Brand 2021 Category Courier Service (Markplus.Inc)

2. The Best Industry Marketing Champion 2022 Logistics Category MarkPlus dan Indonesia Marketing Association (IMA)

3. Bisnis Indonesia Logistic Awards "Courier of The Year & CEO of The Year" 2022

4. Indonesia 20 Best Companies Kategori Courier Service 2024

Ini sebagai bukti bahwa JNE berkomitmen penuh untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan.

Kepedulian JNE

Selain aktif berinovasi, ternyata JNE juga peduli dan aktif dalam bidang kemanusiaan. Tidak berlebihan jika akhirnya JNE meraih penghargaan CSR Brand Equity Award 2023.

Perjalanan Gass Terus

Lebih dari tiga dekade berkiprah di industri logistik Indonesia, JNE menunjukkan semangat yang tak pernah padam dan kreativitas yang tanpa batas.

Ekspedisi yang awalnya hanya berkutat dengan urusan import, sekarang malah jadi salah satu pemain utama perusahaan ekspedisi terbesar di Indonesia. 

Jaringannya mencakup lebih dari 8000 agen penjualan di lebih dari 83000 kota termasuk kabupaten, desa dan pulau. Hal ini menunjukan betapa masyarakat menaruh kepercayaan yang tinggi pada JNE.

Ke depannya, kita harap JNE tidak cepat berpuas diri dan selalu ditunggu inovasi-inovasi kerennya yang semakin memudahkan pelanggan. Pokoknya, gass terus semangatnya. Gass terus kreativitasnya.

Dibalik setiap paket JNE selalu terselip pesan bahwa JNE menyambung kebahagiaan dari generasi ke generasi.

Semoga semangat dan kreativitas JNE menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tidak kenal lelah berkarya dan gass terus semangat kreativitasnya.

#JNE#ConnectingHappiness#JNE33Tahun#JNEContentCompetition2024#GassTerusSemangatKreativitasnya.

(Niken Octavianti)


Wajib Tahu! Ini Manfaat Pajak untuk Pendidikan dan Kesehatan

 


Pajak adalah momok!  

Stigma negatif itu sudah terlanjur tertanam di pikiran orang saat mendengar kata pajak. Dideskripsikan juga sebagai sesuatu yang ribet, menyeramkan, menimbulkan rasa tidak nyaman, serta berkaitan dengan uang dalam jumlah yang besar.  Prasangka itu timbul karena kita belum mengenal apa itu pajak dan peranannya dalam mendukung perekonomian negara. Saat kita mengubah point of view, apakah kita akan melihat pajak sebagai alat terciptanya stabilitas ekonomi?   Mari kita telaah satu-persatu.

Definisi pajak secara umum adalah kontribusi wajib dari rakyat kepada negara berupa uang tanpa balas jasa secara langsung. Pajak bersifat wajib agar negara dapat meraih pendapatan yang digunakan untuk membiayai pembangunan nasional demi meraih kemakmuran rakyat.

Mengacu pada definisi tersebut, maka pajak berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian negara. Sokongan pajak meliputi pendapatan dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bea masuk dan keluar, serta cukai. Menurut data dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024, pajak merupakan sumber pendapatan negara terbesar dan menembus angka Rp2.309,9 triliun. 

Berdasarkan angka tersebut, kita bisa memperoleh gambaran bahwa betapa krusialnya peran pajak dalam pembangunan nasional. Pendapatan dari pajak digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan dan layanan publik yang merupakan sektor vital seperti Pendidikan dan Kesehatan.  Kedua sektor ini harus mendapat perhatian yang serius karena menjadi faktor penentu kemajuan bangsa.  

1.Pendidikan

Pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara yang menjadi kunci untuk meningkatkan taraf hidup. Terbukanya akses jenjang pendidikan yang tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat akan berdampak positif bagi peningkatan kualitas individu. 

Catherine Pulsifer berkata, “Belajar tidak hanya tentang mendapatkan pengetahuan, tetapi tentang bagaimana menggunakan pengetahuan itu untuk menciptakan perubahan positif.” 

Penetapan Anggaran Pendidikan sebesar 20% dari APBN tahun 2024 atau sekitar Rp660,8 triliun merupakan langkah serius dari pemerintah dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang mempunyai daya saing, unggul serta tangguh.

Pajak memiliki beberapa manfaat yang penting untuk bidang pendidikan, diantaranya:

Pendanaan Pendidikan Publik

Dana dari pajak digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti pembangunan sekolah, penyediaan fasilitas pendidikan, gaji guru dan program-program pendidikan lainnya.

Pengembangan Infrastruktur Pendidikan

Dana dari pajak digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pendidikan seperti gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan dan fasilitas lainnya. Infrastruktur yang baik menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa dan guru.

Kesetaraan Akses Pendidikan

Dana dari pajak digunakan untuk memberikan bantuan keuangan kepada siswa yang membutuhkan seperti program beasiswa atau subsidi biaya pendidikan. Hal ini untuk memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status ekonomi.

Peningkatan Kualitas Pengajaran

Dana dari pajak digunakan untuk pelatihan dan pengembangan kurikulum serta metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Investasi ini membantu meningkatkan kualitas pengajaran dan menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan.

Penelitian dan Inovasi

Sebagian dana dari pajak digunakan untuk mendukung penelitian dan inovasi di bidang pendidikan, Hal ini dapat membantu identifikasi dan penerapan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

2.Kesehatan

Kesehatan merupakan hal fundamental untuk menunjang potensi invididu secara maksimal.  Tubuh yang sehat dan bugar adalah modal utama dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Menyadari betapa pentingnya sektor ini, pemerintah pun menetapkan Anggaran Kementerian Kesehatan untuk APBN tahun 2024 sebesar Rp186,4 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 8,1% dari tahun 2023.  

Pajak memiliki beberapa manfaat yang penting untuk bidang kesehatan, diantaranya :

Pendanaan Sistem Kesehatan Publik

Dana dari pajak digunakan untuk membiayai sistem kesehatan publik seperti puskesmas, rumah sakit umum, pembelian peralatan medis, obat-obatan dan penyediaan layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Akses Pelayanan Kesehatan yang Merata

Dana dari pajak digunakan untuk penyediaan akses pelayanan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali seperti subsidi biaya pengobatan, program vaksinasi, program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis dan peningkatan gizi masyarakat.

Penanggulangan Penyakit Menular dan Non-Menular

Dana dari pajak digunakan untuk mengatasi situasi darurat kesehatan masyarakat seperti wabah penyakit menular, kecelakaan besar dan bencana alam, Respon pemerintah dengan penyediaan perawatan medis yang cepat dan efektif merupakan upaya pencegahan penyakit.

Penyuluhan dan Edukasi Kesehatan

Sebagian dana pajak dialokasikan untuk program penyuluhan dan edukasi kesehatan masyarakat, seperti kampanye bahaya merokok, pola hidup sehat, kebersihan, diet sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Penyuluhan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang arti pentingnya menjaga kesehatan.

Investasi dalam Penelitian dan Pengembangan Medis

Dana dari pajak digunakan untuk mendukung penelitian medis dan pengembangan teknologi kesehatan termasuk pengobatan penyakit yang kompleks, penemuan obat baru dan pengembangan perangkat medis yang lebih canggih. Investasi ini sangat berguna untuk kemajuan ilmu kedokteran dan peningkatan diagnosa penyakit serta pengobatannya.

Pengembangan Infrastruktur Kesehatan

Dana dari pajak digunakan untuk pembangunan dan memperbarui infrastruktur kesehatan seperti puskesmas, laboratorium medis, rumah sakit dan fasilitas penunjang lainnya demi pelayanan yang lebih baik dan efisien.


Secara keseluruhan, pajak bukan hanya sumber utama pendanaan untuk Pendidikan dan Kesehatan. Pajak juga sebagai instrumen vital bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan krusial dalam hal peningkatan akses dan kualitas pelayanan agar tercipta masyarakat yang sehat, terdidik dan lebih produktif.

(Oleh : Niken Octavianti)